17 Januari 2013

A Loner's Journey part 1: Friends from Past Era in Present life

Di akhir november 2012, Sebuah kesempatan emas untuk libur agak panjang akhirnya datang juga dan dengan segera aku membuat surat ijin untuk ambil cuti sekalian libur natal dan tahun baru. Walau cuti yang aku ambil hanya 6 hari tapi karena ditambah libur Natal dan tahun baru, total menjadi 2 Minggu :D

Dengan libur yang cukup(?) panjang, jujur aku sempat bingung mau apa dan kemana. Pikiran sederhana sih hanya pulang kampung dan bermalas-malasan sambil garap project ini tapi akhirnya aku memikirkan beberapa perjalanan. yang pertama tentu saja

 Friends from Past Era in Present Life

Dalam perjalanan ini aku hanya ingin pergi ke rumah teman-teman jaman Sekolah ma Kuliah.

28 Desember 2012
Pada petang hari, aku dapat kesempatan untuk datang ke rumah teman jaman TK, SD, SMP, SMA, Kuliah sebut saja namanya LAWUH SOTO. Setelah hampir 2 tahun tidak bertemu, si Lawuh Soto secara fisik tampak lebih cantik (baca: lebih terawat), cuman sayang kenapa giginya harus dibehel? Dia sudah cantik tanpa behel tapi sudahlah, tetapi secara garis besar dia ga banyak berubah... masih GALAK kaya dulu. Sudah hampir 2 tahun dia kerja sebagai Programmer di Jakarta sedangkan aku sudah 2 tahun merantau di Jogja (Beda kampung halaman ma Jogja jauh coy... Naik bis butuh 180 menit perjalanan Bis :p). Apa yang kami perbincangkan cukup menarik, kami saling share pengalaman di dunia kerja selama 2 tahun. Ternyata apa yang aku alami di dunia kerja juga dialami oleh dia... bahkan di beberapa sisi tampak dia lebih "ga enak". 2 jam berlalu dan aku segera pamit pulang. Pertemuan singkat dengan Lawuh Soto sebenarnya tidak cukup untuk mengingat memori yang pernah kami buat bersama, tapi aku sangat bersyukur bisa bertemu dengannya. Saat pulang, aku sempat meluncurkan bayangku ke masa lalu. Ke masa SMP dimana si Lawuh Soto pernah minjem topiku. Lalu ke masa SMA, dimana kami sering nyegat bis bersama serta membuat masa SMA ku lebih berwarna. Lalu ke masa kuliah dimana aku pernah membantu dia mengerjakan skripsi hingga jam 3 dini hari hingga esoknya aku dimarahi alm. mama dan banyak lagi terutama saat-saat dia penuh amarah :p. tetapi, ada hal yang membukakan mataku... si Lawuh Soto adalah cewek yang tangguh, walaupun kadang menangis tetapi dia mencoba tidak lari dari kehidupan. Sedang aku masih begini saja... kadang aku ingin lari dari segala yang membebaniku, tetapi pertemuanku dengan Lawuh Soto, yang kebetulan berselisih 1-4 minggu dengan resignnya 2 temen kantor yang juga banyak menginspirasi aku, semoga memantapkan aku bahwa aku boleh jatuh, aku boleh menangis, aku boleh terluka tapi aku tidak boleh lari dari dunia yang menghadang kita

29 Desember 2012
Petang hari, aku nongkrong di trotoar dekat jalan raya. Tak lama, sebuah Toyota Kijang warna biru tua berhenti di depanku. Spontan aku menghampiri kijang itu, dan si pengemudi adalah temen jaman kuliah sebut saja DUMDUM. Malam itu aku menginap di rumah DumDum untuk... ADU MAEN PRO EVOLUTION SOCCER. Setelah lulus kuliah, aku masih sering berkomunikasi dengan DumDum, toh dia kerjanya di Semarang dan tetep tinggal di kampung halaman. Kalau ada libur ekstra, terkadang aku nginep di rumahnya untuk Adu maen PES atau FIFA. Kita sering kejar2an skor, kadang dia maennya superb, tapi kadang juga kaya bocah lagi latihan maen game. Hari itu tampaknya DumDum, seperti biasa menjadi Duta keluarganya untuk melakukan keperluan keluarga dan tampak capek. Malam itu kami hanya maen 1 pertandingan sebelum akhirnya DumDum tertidur saking capeknya, sedang aku masih internetan sampai... jam 5 pagi. Tampaknya kebiasaan begadang tetap ga hilang meskipun ga ada kerjaan. Hingga siang, aku dan Dumdum bertanding PES entah berapa kali. Terkadang sempat terpikir sampai berapa lama lagi kami akan melakukan kegiatan ini mengingat kami sudah tidak semuda dulu, tapi aku langsung berhenti memikirkannya, dan tetap memainkan game itu. Siang hari kebetulan DumDum mau ke terminal sehingga aku bisa numpang untuk pulang. DumDum ga banyak berubah, masih spontan, mudah akrab dengan orang yang baru ketemu, walau pun dulu waktu kuliah kalo marah ngeri banget. Tembok ruang BEM jadi korban. Dia (dan mantan cewek) banyak membantu aku supaya ga kuper-kuper banget dengan ngajak nonton bioskop, Karaoke, nonton konser band Indie dll. Satu hal yang harus aku pelajari dari DumDum adalah, dia bisa memanfaatkan bakat yang diberikan Tuhan di bidang hubungan komunikasi antar manusia, dan itu nyaris ga ada hubungannya dengan komputer yaitu ilmu yang dia ambil waktu Kuliah. Walaupun bukan berkerja di bidang IT, dia malah mengaku bahagia karena bisa mengembangkan bakatnya di bidang Humas. Pertemuan dengan DumDum menginspirasi aku bahwa Tuhan pasti memberikan beberapa bakat khusus bagi aku, tinggal aku mau terus mengembangkannya atau tidak. Ilmu yang aku peroleh mungkin bisa memberi aku makan tapi belum tentu memberikan aku kebahagiaan

30 Desember 2012
Sore hari, Di Gereja Kristus Raja Ungaran, aku celingukan mencari diantara umat seorang pria. Sebentar kemudian aku menemukan orang itu dan menempati bangku kosong di sebelahnya. Pria itu adalah (anggap saja) si KEMPOT. Karena misa sedang berlangsung, tidak banyak yang kami perbincangkan hingga akhir misa. Hanya setelah misa kami berbincang sebentar yang intinya dia intinya dia iri  karena aku dapat libur lebih panjang sedangkan proyeknya dia banyak. Seperti Lawuh Soto, Kempot adalah  teman SD, SMP, SMA, Kuliah. Tak jarang kami juga sering ke gereja bareng. Kadang aku sampai berpikir, jangan2 banyak orang berpikiran negatif dan hanya Lawuh Soto yang pernah mengaku kalau lihat kami ke gereja kaya pasangan. Banyak orang (kecuali Lawuh Soto dan beberapa anak Kampus) yang tidak tahu kalo kami pernah mencintai 1 cewek yang sama sebut saja PRICELESS, bahkan sebenarnya si Kempot yang menjadi mak comblang awalnya. Herannya, kompetisi rebutan si Priceless tidak membuat kami saling cuek atau adu pukul, malah sebaliknya kadang jadi bahan bercandaan. Aku paling sering chattingan ma Kempot, terutama membahas soal kerjaan, IT, game dan tentu saja soal si Priceless. Menurut aku, walaupun polah tingkahnya kadang kekanakan, si Kempot itu seorang yang gigih bahkan dulu sampai sakit hanya demi menjadi tukang ojeknya si Priceless. Selain gigih, dia fokus dengan apa yang dia sukai dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Hanya 1 hal yang membuat aku ingin melayangkan tinju dimukanya Kempot yaitu karena dia membuat si Priceless kecewa dan sedih karena kebodohannya. Sohibku Kempot adalah gambaran jika aku memiliki tujuan atau cita-cita, maka fokus dan kejarlah terus hingga kamu meraihnya.

Selain mereka bertiga, sebenarnya aku cukup banyak ketemu dengan temen-temen lain walau  hanya sekilas.
Di Posting berikutnya aku akan share pengalaman jalan-jalan malam di Gua Maria Kerep

Tidak ada komentar:

Posting Komentar