27 September 2009

FUN FACTS ABOUT UNGARAN




Ungaran adalah ibukota kabupaten Semarang. Kota kecil ini seperti kota-kota lain juga memiliki “keistimewaan”. Ini beberapa keistimewaan kota ini menurut Versi Raden Marius:

1.Where’s the Kristus Raja Catholic Church? In front of Great Mosque Istiqomah
Salah satu keistimewaan terbaik Ungaran adalah Gereja dan Mesjid yang letaknya berhadap-hadapan, dan hanya dipisahkan oleh jalan raya yaitu Gereja Katolik Kristus Raja dan Mesjid Agung Istiqomah. Sejak aku kecil keadaannya sudah seperti itu dan tampaknya umat Islam maupun Katolik di Ungaran tidak keberatan walaupun kadang di saat lagi doa syukur agung tiba-tiba ada suara Adzan Mahgrib. Selama aku tinggal di Ungaran, tidak pernah terjadi gontok-gontokan antara pihak Gereja maupun pihak Mesjid. Bahkan saat Idul Fitri kaya gini Gereja malah masang spanduk Selamat Idul Fitri buat saudara-saudara Muslim. Mungkin inilah kebanggaan kota Ungaran yang patut dicontoh oleh kota-kota lain yang mungkin belum bisa menerima keberadaan “saudara” yang berbeda.

2. City of Warung Sega Kucing
Sega Kucing atau nasi kucing itu adalah nasi bungkus isi sambal ikan teri porsi kecil. Karena itu lah dinamakan sega kucing karena porsi sekecil itu emang cukupnya untuk makan kucing. Walaupun gitu ternyata banyak orang yang suka nongkrong di warung Sega Kucing untuk makan sega kucing karena lumayan untuk nahan lapar, apalagi menu yang disajikan ada macam-macam seperti gorengan, Saren, Es teh, Kopi susu, Susu Jahe dll. Sejak sekitar 8 tahunan yang lalu wabah warung sega kucing menyerang Ungaran. Dalam radius 1 KM pasti setidaknya ketemu 1 warung sega kucing. Saat ini usaha ini masih berjalan walaupun beberapa warung sudah tutup mungkin karena banyaknya saingan sesama warung sega kucing. Warung Sega Kucing langgananku adalah di depan SMP MR… langganan sejak SMP sih ^_^. Oh ya kalo malam warung sega kucing tampak kaya warung remang-remang tapi nyante aja soalnya selain dekat jalan raya yang rame, Polisi-Polisi juga kadang ikutan nongkrong makan sega kucing koq

3.Sorry, There’s no Warnet open for 24 hours
Salah satu yang buat aku jengkel di Ungaran adalah banyak Warnet (Warung Internet) yang masang papan buka 24 Jam tetapi faktanya ga begitu. Aku punya kebiasaan aneh yaitu suka ke Warnet waktu subuh. Dulu waktu aku SMA n Internet masih mahal, aku selalu bangun jam 4 pagi lalu nge-net di BINA sampai setengah 6-an karena menurut prediksiku jam segitu pasti Internetnya cepet (cepet di jaman itu lo). Bahkan pernah aku nge net jam 9 pagi, yang jaga malah komentar ” Tumben mas, biasanya datangnya jam 4 pagi”. Sekarang internet dah agak murah, warnet pun menjamur tapi… dikit yang berani buka 24 Jam. Kalo pun ada tulisan BUKA 24 JAM, jangan langsung percaya soalnya udah 2 kali kejadian aku ke warnet yang “ngakunya” buka 24 jam waktu jam 4 pagi dan mereka bilangnya “ Maaf mas, sedang istirahat…datang lagi saja jam 8 pagi”. Aku sih tahu yang nge-net jam segitu hanya orang yang cabut misa harian pagi ataupun orang yang ngakunya ke ortu jalan-jalan pagi, tapi mbok ya kalo ga 24 jam ya ga usah dipasang papan BUKA 24 JAM. Bilang saja BUKA 20 JAM mulai 08.00-04.00 istirahat:04.00-08.00 . Setahuku hanya 2 Warnet yang konsisten buka 24 Jam di Ungaran ini yaitu yang di Ungaran Square dan yang di jalan Asmara. Sayang pada mahal.

4.Jembatan Penyeberangan Pee Wee Gaskin
Sebenarnya jembatan penyeberangan di Ungaran ga ada hubungannya ma band Pee Wee Gaskin. Aku hanya asal ngomong setelah lewat jembatan ini karena… jembatan penyeberangan di Ungaran pada rapuh karena dibuat dari kayu atau seng yang agak tipis. Yang namanya kayu pasti lama kelamaan lapuk sekuat pun kayu itu. Karena sebagian kayu jembatan lapuk, bikin yang lewat jembatan merinding disko. takut2 ada yang jebol lebih-lebih kalo yang lewat orang yang berbadan istimewa kaya aku. Bayangkan kalo aku jatuh dari atas. Bisa-bisa menyebabkan gempa bumi 9,9 SR. kota Ungaran hancur lebur Tsunami hebat menerjang seluruh pantai Jawa lalu pulau Jawa tenggelam dan menjadi Atlantis kedua. Ah…lebay.

5.Gablok: Food, Idiot, or Weblog?
Mungkin beberapa rada aneh mendengar kata gablok. Ada yang mikir itu kata lain dari “bodoh” (tahu kan?), atau juga ada hubungannya dengan Weblog / Blog. Gablok itu sebenarnya hanya nasi pecel biasa. Yang membedakan nasinya dipadatkan jadi kaya lontong atau ketupat tapi tanpa bungkus kulit pisang atau janur. Aku secara pribadi mendukung gablok sebagai makanan khas Ungaran selain Tahu Baxo karena ternyata orang-orang Semarang pada ga tahu dengan Gablok terbukti saat aku tanya ma teman-temanku soal gablok pada ga tahu. Sebaliknya, sebagian teman-teman Ungaran malah mudeng soal Gablok tapi ga mudeng soal Blog. WALAH!!!



Sekian dulu…. Mungkin kalo ada ke istimewaan lain akan ku post kan. Maaf kalo ada salah-salah kata yang menyinggung perasaan. Ini semua demi majunya kota tercinta, Ungaran

16 Juli 2009

FIGHT AGAINTS THE KILLER











contoh Guru Killer

Ini kejadian yg termasuk paling berkesan saat aq SMA kelas 3. aq bersekolah di SMA Don Bosko (tapi tukang njaga rental PS langgananku (Choechoet) bilangnya SMA Dol Bakso). Waktu kelas 3, aq masuk IPA hanya dengan modal berani (nilai Mat dan pelajaran IPA sebenarnya pas-pasan tapi setelah wali kelas II-ku tanya,”KOK kamu takut?” aq jadi brani trima tantangan, selain itu rencana aq kuliahnya emang mau di jurusan Teknik, jadi harus dr IPA biar nggak kesulitan). Sebenarnya waktu kelas 3, pelajarannya nggak bisa aq kuasai dg baik terutama matematika.

Suatu hari (sori kaya dongeng soalnya aq lupa kapan), guru Mat-ku yg bernama Pak Eko mengajar soal Matrix. Asal tahu saja, Pak Eko mendapat gelar resmi sebagai guru Ter-Killer se-DB walau menurutku nggak begitu galak, mungkin ia disebut Killer karena suka “membunuh” otak anak2 didiknya dengan soal mat-nya yg VERY (12.849.367)2X DIFFICULT (itung sendiri Very-nya ada berapa) mana ngajarnya expresinya dingin lagi. Saat mengajar Matrix, Pak Eko tanya pada aq sambil menunjuk soal Matrix yg dia buat di papan Tulis,”Marius, mungkin kamu ada pendapat (baca: cara mengerjakan) terhadap soal ini?” Aq jujur bilang,”Nggak ada, pak!!”. Pak Eko tanya lagi,” Kalo gitu, apa kamu punya usul atau saran?” Aq jawab,” Juga nggak ada, pak!!”. Serentak temen2 sekelas ketawa terbahak-bahak. Pak Eko ndeketi aq lalu sambil menarik tanganku dia bilang,” Sana cari pendapat di Perpustakaan!!” Aq terpaksa keluar menuju ke Perpus sambil masih mendengar tawa temen2. tapi setelah mo sampai perpus aq balik lagi tapi lewat jalan lain (jalan taman kodok). Di pelataran Aula, ada anak2 3IPA2 (Aq 3IPA1) yg dihukum Pak Bambang (guru ter-Killer no.2) krn ga garap PR fisika. Aq tanya mereka soal yg diberi Pak Eko coz banyak orang pinter di sana. Tapi pada nggak bisa. Setelah jam pelajaran ganti, aq boleh masuk dan pak Eko memberiku bonus soal tadi harus bisa dikerjakan besok atau aq hrs menikmati enaknya ruangan Perpustakaan lagi. Saat istirahat temen2-ku masih ketawa-ketiwi saat ingat kejadian itu tapi ada juga ngasih saran(sambil menahan geli juga sih) bilangnya,”Us, Kamu kalo ngomong , jangan terlalu ceplas-ceplos.” Besoknya, saat pagi aq ketemu pak Eko dan dia bilang,” Salahnya menentang pak Eko.” Dan benarlah siangnya aq menikmati enaknya perpus coz nggak bisa ngerjain soal itu walau udah tanya pada para pakar IPA di kelas 3IPA1 seperti Sammy, Yulius lan sanes-sanesipun.