- Judul: Godzilla Resurgence/ Shin Godzilla
- Type: Movie
- Creator: TOHO
- Year: 2016
- Story Seekor makhluk misterius tiba-tiba muncul dan mempora-porandakan kota Tokyo. Perdana Menteri Jepang, dan Staffnya berusaha mengatasi masalah yang belum pernah terjadi dalam sejarah manusia sebelumnya itu
- Real Disaster Giant Monster Movie in Classic Footage Ini adalah kali ketiga saya membuat review soal Godzilla sang raja monster. Jujur saya baru tahu 3 hari sebelum rilis soal Godzilla Resurgence, dan trailer movie membuat saya tidak yakin film ini akan sukses, atau setidaknya berkesan buat saya, walau pun dibawa oleh sutradara dari Anime Movie Evangelion.
- Penyelesaian ala manusia Seperti yang saya bilang sebelumnya, film ini bukan film yang sempurna. Kekurangan film ini adalah intensnya percakapan antar karakter yang berlangsung cepat sehingga penonton serasa tidak diberi kesempatan untuk mencerna apa yang akan dilakukan untuk mengatasi Godzilla. Hal ini diperparah dengan banyaknya karakter yang muncul. Penonton seolah-olah dipaksa untuk mengikuti alur film agar tidak ketinggalan cerita. Satu hal lagi, penyelesaian akhir film ini menurut saya kurang mewah untuk menutup film ini.
- Overall Film Godzilla ini berhasil menampilkan level keputusasaan manusia ke level yang lebih tinggi berkat aksi Godzilla yang sukses meneror dan mempora-porandakan tidak hanya Tokyo tetapi juga mengancam eksistensi manusia. Selain itu usaha-usaha manusia yang ditampilkan di film ini dan departemen audio visual, terutama musik yang memberi kesan film monster klasik juga meningkatkan kadar mengerikan film ini. Meski pun begitu penonton seolah-olah dipaksa untuk mengikuti flow percakapan antar karakter manusia yang cepat, juga penyelesaian yang kurang mewah. Saya akan memberi skor 8.5/10
Well, dan ternyata saya salah. Mungkin film ini bukan film Godzilla terbaik yang saya tonton, tetapi film ini memberi kesan yang berbeda dibandingkan dengan film-film Godzilla terdahulu yang telah saya tonton. Bukan berperan sebagai Alfa Predator di Godzilla 2014, atau pemakan Tuna di Godzilla 1998, Godzilla disini benar-benar menjadi bencana bagi manusia yang membawa manusia dalam Lubang keputusasaan, bahkan mengancam keberadaan manusia itu sendiri. Saya salut kepada sang sutradara dan staff yang berhasil membuat saya ingin berteriak, "WHAT THE F***!!!" di tengah malam saat menonton film ini dengan memberi presentasi film yang sebenarnya tema umum film-film Godzilla, tapi berhasil menunjukan "Humanity Desperate Level" ke level yang lebih tinggi.
Keberhasilan film ini tidak melulu soal aksi sang Raja Monster, karakter manusia (dalam hal ini pemerintahan Jepang) pun berperan penting membangun film ini dengan usaha-usaha mereka menghentikan bencana Godzilla, mulai dari rapat penanggulangan bencana, pengerahan militer, hingga birokrasi antar negara. Film ini memang tidak perlu peran heroik dari satu manusia.
Dari departemen teknik audio visual, kesan film monster klasik terasa sekali di film ini terutama dari background music yang meski terkesan jadul, tapi berhasil membangun kesan mengerikan, dan putus asa di sepanjang film
Tidak ada komentar:
Posting Komentar